Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah, baik, agung dan mulia sesuai dengan sifat-sifat Nya. dalam artian perkata "Asma" berarti nama dan "husna" berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik dan indah
Sebagai seorang muslim yang beriman, mengetahui 99 nama-nama Allah merupakan sebuah keharusan. Sejumlah 99 nama Allah tersebut menunjukkan bukti, serta melambangkan jika hanya Allahlah tempat untuk meminta, serta hanya Allah tempat untuk kembali. Dengan membaca dan memahami, tentu kita semua bisa mendapatkan faedah dari bacaan yang kita lafalkan tersebut.
Dengan mengenal serta memahami nama-nama serta sifat-sifat Allah, maka kita sebagai seorang hamba tentu akan tambah kecintaan kepada Rabbnya. Selain itu, seorang hamba juga akan selalu mengagungkan nama-nama Allah. Berikut ini nama-nama Allah.
Kita hidup di dunia tidak sendirian. Kita hidup selalu membutuhkan orang lain. Tidak semua yang kita butuhkan dapat kita buat sendiri. Kita ingin pintar, harus belajar kepada guru. Kita ingin makan, harus membeli beras yang nantinya dimasak, atau membeli nasi dan lauk pauk di warung. Untuk semua kebutuhan tersebut, kita butuh orang lain. Sebaliknya, Allah Swt. tidak membutuhkan bantuan siapa pun juga. Namun pada tulisan ini hanya akan dibahas empat sifat saja.
A. As-samad
As-samad artinya Maha Dibutuhkan (tempat meminta). Allah Swt. Maha Dibutuhkan, Allah Swt. menjadi tempat manusia bersandar. Manusia harus mengakui sifat Maha Dibutuhkannya Allah Swt. dalam perilaku sehari-hari. Kita suka memberikan bantuan seperti Allah Swt. senantiasa membantu kita.
Kita jangan kalah dengan semut. Kawanan semut sangat peduli terhadap beban kawannya. Bahkan, ketika bertemu dengan sesamanya, semut selalu menyapa. Perilaku semut ini dapat kita ambil pelajaran. Betapa indahnya kita bertemu dengan kawan saling menyapa dan membantu.
Lihat ayat kedua Q.S. al-Ikhlā. Artinya: ”Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu.” Jadi, kita pun harus selalu mohon bantuan hanya kepada Allah Swt. Apa yang dapat kita terapkan dari Sifat as-samad antara lain sebagai berikut.
B. Al-Muqtadir
Arti al-Muqtadir adalah Mahakuasa atau Maha Menentukan. Allah Swt. Mahakuasa, alam semesta beserta isinya adalah di bawah kekuasaan Allah Swt.. Seperti gunung-gunung yang berdiri tegak, sungai-sungai yang panjang berliku, tanaman, binatang yang ada di darat dan di laut beraneka rupa. Oleh sebab itu, kita mensyukuri segala kekuasaan Allah Swt.
Cermati Q.S. Yasin/36:82 berikut ini:
Ayat di atas mengisyaratkan, bahwa Allah Swt. Mahakuasa atas semua makhluk ciptaan-Nya. Bagi Allah Swt., mudah saja untuk menciptakan atau menghancurkannya. Oleh sebab itu, marilah kita terapkan sifat al-Muqtadir.
C. Al-Muqaddim
Arti al-Muqaddim adalah Maha Mendahulukan. Artinya, Allah Swt. Maha Mendahulukan atas apa yang diciptakan-Nya. Nah, anak-anak, tentu kalian sudah tahu kursi atau meja yang ada di rumah atau di sekolah. Kursi dan meja dibuat oleh tukang kayu. Siapakah yang lebih dulu ada, tukang kayu atau kursi dan meja? Tentu saja tukang kayu lebih dulu ada daripada kursi dan meja. Begitu juga Allah Swt. lebih dulu ada daripada makhluk ciptaan-Nya.
Allah Swt. yang harus kita sembah dan lidah kita selalu menyebut nama-Nya. Marilah kita mengakui
sifat al-Muqaddim dengan cara sebagai berikut.
D. Al-Baqi
Nama indah Allah Swt. yang terakhir dibahas pada kesempatan ini adalah al-Baqi. Al-Baqi adalah Yang Mahakekal. Ada peristiwa, gunung api meletus, banjir bandang, banjir dan kebakaran yang merusak lingkungan. Hal itu menandakan segala sesuatu di atas bumi ini tidak kekal atau rusak. Sebaliknya, Allah Swt. Mahakekal. Manusia juga tidak kekal. Lihat saja proses manusia dari lahir sampai dengan meninggal.
Setiap ciptaan Allah Swt. akan hancur atau tidak abadi. Hanya Allah Swt. yang kekal abadi. Allah Swt. Yang Mahakekal itulah yang harus kita sembah dan lidah kita selalu bertasbih kepada-Nya.
Materi Diskusi:
Rina mendapat musibah kebakaran. Semua buku dan pakaiannya habis terbakar. Pakaiannya hanya yang melekat di badan. Rina dan orang tuanya tinggal sementara di pengungsian bersama korban kebakaran lainnya. Sebagai teman, bagaimana sikap kamu terhadap masalah yang dihadapi Rina? Silakan diskusikan masalah Rina dengan teman-temanmu dalam satu kelompok!
Sebagai seorang muslim yang beriman, mengetahui 99 nama-nama Allah merupakan sebuah keharusan. Sejumlah 99 nama Allah tersebut menunjukkan bukti, serta melambangkan jika hanya Allahlah tempat untuk meminta, serta hanya Allah tempat untuk kembali. Dengan membaca dan memahami, tentu kita semua bisa mendapatkan faedah dari bacaan yang kita lafalkan tersebut.
Dengan mengenal serta memahami nama-nama serta sifat-sifat Allah, maka kita sebagai seorang hamba tentu akan tambah kecintaan kepada Rabbnya. Selain itu, seorang hamba juga akan selalu mengagungkan nama-nama Allah. Berikut ini nama-nama Allah.
No. | Nama | Arab | Indonesia |
---|---|---|---|
1 | Ar Rahman | الرَّحْمَنُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemurah |
2 | Ar Rahiim | الرَّحِيمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang |
3 | Al Malik | الْمَلِكُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai/Memerintah |
4 | Al Quddus | الْقُدُّوسُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Suci |
5 | As Salaam | السَّلاَمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan |
6 | Al Mu’min | الْمُؤْمِنُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan |
7 | Al Muhaimin | الْمُهَيْمِنُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemelihara |
8 | Al ‘Aziiz | الْعَزِيزُ | Yang Memiliki Mutlak Kegagahan |
9 | Al Jabbar | الْجَبَّارُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Perkasa |
10 | Al Mutakabbir | الْمُتَكَبِّرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Megah, Yang Memiliki Kebesaran |
11 | Al Khaliq | الْخَالِقُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Pencipta |
12 | Al Baari’ | الْبَارِئُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) |
13 | Al Mushawwir | الْمُصَوِّرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Membentuk Rupa (makhluknya) |
14 | Al Ghaffaar | الْغَفَّارُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Pengampun |
15 | Al Qahhaar | الْقَهَّارُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Memaksa |
16 | Al Wahhaab | الْوَهَّابُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Karunia |
17 | Ar Razzaaq | الرَّزَّاقُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Rejeki |
18 | Al Fattaah | الْفَتَّاحُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Pembuka Rahmat |
19 | Al ‘Aliim | اَلْعَلِيْمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Mengetahui (Memiliki Ilmu) |
20 | Al Qaabidh | الْقَابِضُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menyempitkan (makhluknya) |
21 | Al Baasith | الْبَاسِطُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melapangkan (makhluknya) |
22 | Al Khaafidh | الْخَافِضُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Merendahkan (makhluknya) |
23 | Ar Raafi’ | الرَّافِعُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Meninggikan (makhluknya) |
24 | Al Mu’izz | الْمُعِزُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Memuliakan (makhluknya) |
25 | Al Mudzil | المُذِلُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan (makhluknya) |
26 | Al Samii’ | السَّمِيعُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendengar |
27 | Al Bashiir | الْبَصِيرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melihat |
28 | Al Hakam | الْحَكَمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menetapkan |
29 | Al ‘Adl | الْعَدْلُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil |
30 | Al Lathiif | اللَّطِيفُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Lembut |
31 | Al Khabiir | الْخَبِيرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengetahui Rahasia |
32 | Al Haliim | الْحَلِيمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyantun |
33 | Al ‘Azhiim | الْعَظِيمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Agung |
34 | Al Ghafuur | الْغَفُورُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengampun |
35 | As Syakuur | الشَّكُورُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pembalas Budi (Menghargai) |
36 | Al ‘Aliy | الْعَلِيُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi |
37 | Al Kabiir | الْكَبِيرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Besar |
38 | Al Hafizh | الْحَفِيظُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menjaga |
39 | Al Muqiit | المُقيِت | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Kecukupan |
40 | Al Hasiib | الْحسِيبُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membuat Perhitungan |
41 | Al Jaliil | الْجَلِيلُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia |
42 | Al Kariim | الْكَرِيمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemurah |
43 | Ar Raqiib | الرَّقِيبُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengawasi |
44 | Al Mujiib | الْمُجِيبُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengabulkan |
45 | Al Waasi’ | الْوَاسِعُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Luas |
46 | Al Hakiim | الْحَكِيمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maka Bijaksana |
47 | Al Waduud | الْوَدُودُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencinta |
48 | Al Majiid | الْمَجِيدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia |
49 | Al Baa’its | الْبَاعِثُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membangkitkan |
50 | As Syahiid | الشَّهِيدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyaksikan |
51 | Al Haqq | الْحَقُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Benar |
52 | Al Wakiil | الْوَكِيلُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memelihara |
53 | Al Qawiyyu | الْقَوِيُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kuat |
54 | Al Matiin | الْمَتِينُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kokoh |
55 | Al Waliyy | الْوَلِيُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melindungi |
56 | Al Hamiid | الْحَمِيدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Terpuji |
57 | Al Mushii | الْمُحْصِي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengkalkulasi |
58 | Al Mubdi’ | الْمُبْدِئُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memulai |
59 | Al Mu’iid | الْمُعِيدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengembalikan Kehidupan |
60 | Al Muhyii | الْمُحْيِي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menghidupkan |
61 | Al Mumiitu | اَلْمُمِيتُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mematikan |
62 | Al Hayyu | الْحَيُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Hidup |
63 | Al Qayyuum | الْقَيُّومُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mandiri |
64 | Al Waajid | الْوَاجِدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penemu |
65 | Al Maajid | الْمَاجِدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia |
66 | Al Wahiid | الْواحِدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tunggal |
67 | Al ‘Ahad | اَلاَحَدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Esa |
68 | As Shamad | الصَّمَدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta |
69 | Al Qaadir | الْقَادِرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan |
70 | Al Muqtadir | الْمُقْتَدِرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkuasa |
71 | Al Muqaddim | الْمُقَدِّمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendahulukan |
72 | Al Mu’akkhir | الْمُؤَخِّرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengakhirkan |
73 | Al Awwal | الأوَّلُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Awal |
74 | Al Aakhir | الآخِرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Akhir |
75 | Az Zhaahir | الظَّاهِرُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Nyata |
76 | Al Baathin | الْبَاطِنُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Ghaib |
77 | Al Waali | الْوَالِي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memerintah |
78 | Al Muta’aalii | الْمُتَعَالِي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi |
79 | Al Barri | الْبَرُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penderma |
80 | At Tawwaab | التَّوَابُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penerima Tobat |
81 | Al Muntaqim | الْمُنْتَقِمُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penuntut Balas |
82 | Al Afuww | العَفُوُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemaaf |
83 | Ar Ra`uuf | الرَّؤُوفُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengasih |
84 | Malikul Mulk | مَالِكُ الْمُلْكِ | Yang Memiliki Mutlak sifat Penguasa Kerajaan (Semesta) |
85 | Dzul Jalaali Wal Ikraam | ذُوالْجَلاَلِ وَالإكْرَامِ | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan |
86 | Al Muqsith | الْمُقْسِطُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil |
87 | Al Jamii’ | الْجَامِعُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengumpulkan |
88 | Al Ghaniyy | الْغَنِيُّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkecukupan |
89 | Al Mughnii | الْمُغْنِي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Kekayaan |
90 | Al Maani | اَلْمَانِعُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mencegah |
91 | Ad Dhaar | الضَّارَّ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Derita |
92 | An Nafii’ | النَّافِعُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Manfaat |
93 | An Nuur | النُّورُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) |
94 | Al Haadii | الْهَادِي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Petunjuk |
95 | Al Baadii | الْبَدِيعُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencipta |
96 | Al Baaqii | اَلْبَاقِي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kekal |
97 | Al Waarits | الْوَارِثُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pewaris |
98 | Ar Rasyiid | الرَّشِيدُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pandai |
99 | As Shabuur | الصَّبُورُ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Sabar |
Kita hidup di dunia tidak sendirian. Kita hidup selalu membutuhkan orang lain. Tidak semua yang kita butuhkan dapat kita buat sendiri. Kita ingin pintar, harus belajar kepada guru. Kita ingin makan, harus membeli beras yang nantinya dimasak, atau membeli nasi dan lauk pauk di warung. Untuk semua kebutuhan tersebut, kita butuh orang lain. Sebaliknya, Allah Swt. tidak membutuhkan bantuan siapa pun juga. Namun pada tulisan ini hanya akan dibahas empat sifat saja.
A. As-samad
As-samad artinya Maha Dibutuhkan (tempat meminta). Allah Swt. Maha Dibutuhkan, Allah Swt. menjadi tempat manusia bersandar. Manusia harus mengakui sifat Maha Dibutuhkannya Allah Swt. dalam perilaku sehari-hari. Kita suka memberikan bantuan seperti Allah Swt. senantiasa membantu kita.
Kita jangan kalah dengan semut. Kawanan semut sangat peduli terhadap beban kawannya. Bahkan, ketika bertemu dengan sesamanya, semut selalu menyapa. Perilaku semut ini dapat kita ambil pelajaran. Betapa indahnya kita bertemu dengan kawan saling menyapa dan membantu.
Lihat ayat kedua Q.S. al-Ikhlā. Artinya: ”Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu.” Jadi, kita pun harus selalu mohon bantuan hanya kepada Allah Swt. Apa yang dapat kita terapkan dari Sifat as-samad antara lain sebagai berikut.
- Menjadikan Allah Swt. sebagai tempat meminta yang utama dalam semua keinginan kita yang baik.
- Berusaha menjadi orang bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
- Berusaha membantu teman, di sekolah ataupun di rumah dengan tenaga, pikiran, dan tutur kata yang santun.
B. Al-Muqtadir
Arti al-Muqtadir adalah Mahakuasa atau Maha Menentukan. Allah Swt. Mahakuasa, alam semesta beserta isinya adalah di bawah kekuasaan Allah Swt.. Seperti gunung-gunung yang berdiri tegak, sungai-sungai yang panjang berliku, tanaman, binatang yang ada di darat dan di laut beraneka rupa. Oleh sebab itu, kita mensyukuri segala kekuasaan Allah Swt.
Cermati Q.S. Yasin/36:82 berikut ini:
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya:”Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, ”Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.”
Ayat di atas mengisyaratkan, bahwa Allah Swt. Mahakuasa atas semua makhluk ciptaan-Nya. Bagi Allah Swt., mudah saja untuk menciptakan atau menghancurkannya. Oleh sebab itu, marilah kita terapkan sifat al-Muqtadir.
- Menjadikan Allah Swt. sebagai tempat berlindung.
- Berlomba-lombalah untuk mencari amal kebaikan karena kita tidak tahu kapan bencana datang.
- Dan lain-lain.
C. Al-Muqaddim
Arti al-Muqaddim adalah Maha Mendahulukan. Artinya, Allah Swt. Maha Mendahulukan atas apa yang diciptakan-Nya. Nah, anak-anak, tentu kalian sudah tahu kursi atau meja yang ada di rumah atau di sekolah. Kursi dan meja dibuat oleh tukang kayu. Siapakah yang lebih dulu ada, tukang kayu atau kursi dan meja? Tentu saja tukang kayu lebih dulu ada daripada kursi dan meja. Begitu juga Allah Swt. lebih dulu ada daripada makhluk ciptaan-Nya.
Allah Swt. yang harus kita sembah dan lidah kita selalu menyebut nama-Nya. Marilah kita mengakui
sifat al-Muqaddim dengan cara sebagai berikut.
- Dalam berbuat kebaikan, hendaknya kita lebih dulu berbuat.
- Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan dan jangan mengerjakan perbuatan yang sia-sia dan merugikan orang lain.
- Jangan menunda-nunda pekerjaan, terutama belajar.
- Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri sendiri
D. Al-Baqi
Nama indah Allah Swt. yang terakhir dibahas pada kesempatan ini adalah al-Baqi. Al-Baqi adalah Yang Mahakekal. Ada peristiwa, gunung api meletus, banjir bandang, banjir dan kebakaran yang merusak lingkungan. Hal itu menandakan segala sesuatu di atas bumi ini tidak kekal atau rusak. Sebaliknya, Allah Swt. Mahakekal. Manusia juga tidak kekal. Lihat saja proses manusia dari lahir sampai dengan meninggal.
Setiap ciptaan Allah Swt. akan hancur atau tidak abadi. Hanya Allah Swt. yang kekal abadi. Allah Swt. Yang Mahakekal itulah yang harus kita sembah dan lidah kita selalu bertasbih kepada-Nya.
Materi Diskusi:
Rina mendapat musibah kebakaran. Semua buku dan pakaiannya habis terbakar. Pakaiannya hanya yang melekat di badan. Rina dan orang tuanya tinggal sementara di pengungsian bersama korban kebakaran lainnya. Sebagai teman, bagaimana sikap kamu terhadap masalah yang dihadapi Rina? Silakan diskusikan masalah Rina dengan teman-temanmu dalam satu kelompok!